1/19/13

Flash Fiction: Salah Balikan



Salah Balikan
Suasana berubah menjadi hening. Di kantin sekolah itu tampak sepasang siswa laki-laki dan perempuan yang tengah bersitegang. Semua orang di sekeliling mematung melihatnya.
“Kamu kenapa sih? Ditelepon nggak diangkat, di-SMS nggak dibales, apalagi dimention di twitter?” Sang lelaki memulai pembicaraan.
“Aku...”
“Aku sebenernya cuma pengen minta maaf sama kamu. Kejadian yang kemaren itu nggak bener.”
“Bukan...”
“Dia itu cuma temenku. Bukan siapa-siapaku. Dia temenku waktu SMP dulu. Kamu ngerti kan?”
“Begini...”
Laki-laki itu masih pada pendiriannya. Malah ia semakin ganas. Dicengkeramnya tangan perempuan di depannya kuat-kuat, seolah tak mengijinkan pergi. Sementara perempuan itu, ia hanya pasrah.
“Kamu kemaren nggak beneran kan ngucapinnya? Kamu kemaren khilaf kan, sayang?”
“Sebenernya...”
“Aku nggak mau kita cepet-cepet putus, sayang. Baru berapa bulan coba kita jadian? Belum ada sebulan, kan?”
“Tapi...”
“Tapi? Tapi apa? Tapi kamu masih mencintaiku? Sebenernya kamu masih cinta sama aku kan?”
“Bukannya...”
“Aku masih sayang sama kamu, sayang. Aku masih cinta. Aku nggak mau kita pisah. Aku bisa jelasin semuanya.”
“Tunggu dulu...”
“Tunggu apa? Aku masih sayang kamu. Aku nggak ingin kita putus.”
“Dia...”



Tiba-tiba datang seorang perempuan lagi. Wajahnya terlihat merah seperti ingin meletus.
“Radit! Dia itu kembaranku. Namanya Winda.” Tangan perempuan itu terus mengepal-ngepal. “Aku ini yang pacar kamu. Windi!. Sekarang kita PUTUS....!.
Perempuan itu kemudian pergi. Ia menghilang di antara kerumunan kepala.

2 comments:

yo yang sudah baca jangan kabur...
nih kolom komentarnya diisi dulu...
makasih :)