Nightmare di Makrab

Jujur, aku belum pernah melihat hantu. Hantu yang beneran ya. Kalau hantu-hantuan sih sering banget lihat, di sinetron, di film, dan di video-video youtube juga banyak bermunculan. Paling menthok juga ngelihat hantu benerannya lewat acara dunia lain, uji nyali, uka-uka, atau apalah itu. Tetep aja itu ngelihatnya nggak secara langsung dengan mata kepala sendiri, masih lewat perantara. Hantunya sih beneran (atau malah bohongan), tapi nggak ketemu langsung ya nggak bisa dapet juga feelnya. Jadi, buat para hantu nih, sini mendekat, tampakkan wujudmu biar bisa tak lihat, hoho. #eh

Karena nggak belum pernah melihat hantu secara langsung inilah, makanya aku suka banget yang namanya nonton film horor, nonton hantu-hantuan di film horor. Orinya nggak dapet, imitasinya juga boleh, hehe. Catat: film horornya bukan yang esek-esek lho, yang beneran serem lah. Mungkin gara-gara hobi suka nonton film horor ini makanya aku juga suka buat cerita horor. Tuh banyak aku post di blog ini. Silakan kalo mau baca diubek-ubek aja. Nah nah, udah ketauan kan kalo semua horror story yang aku tulis di blog ini cuma fiktif belaka, alias hasil mengarang bebas.

Oke, daripada merasa berdosa karena sering nulis cerita horor tapi cuma asal-asalan bukan dari kisah nyata, sekarang aku mau share nih kisah terhororku berdasar pengalaman nyata. Iya, nyata.

Lha, katanya belum pernah melihat hantu, gus? Mana bisa serem ceritanya?

#eh Emang pengalaman horor harus yang ada hantunya? Nggak harus kan? Spoiler ya, pengalaman hororku ini emang nggak ada hantunya, alias hantunya nggak nampak, tapi suwer, ini serem kok. Suwerrrr. 

Voila...

Nightmare di Makrab

Jadi, gini ceritanya... Kurang lebih setahun yang lalu, biasalah sebagai mahasiswa baru pasti ikut-ikut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampus. Nah, kebetulan dulu aku ikutnya LPM (Lembaga Pers Mahasiswa). Sebelum benar-benar menjadi anggota, aku harus ikut makrab gitu kan, semacam kegiatan perekrutan. Makrab ini dilaksanakan di daerah pegunungan, di sebuah Vila di daerah Tawangmangu. 

Makrab rekrutmen anggota ini dilakukan dua hari. Di hari pertama kegiatannya ada materi-materi seputar pers, simulasi pembuatan majalah, dan malemnya ada simulasi perburuan berita tentang seorang mahasiswa yang tewas di kamar kosnya. Setelah acara itu, ada acara api unggun. Setiap peserta berkumpul mengelilingi api unggun dan tiap-tiap kelompok yang udah dibentuk harus nampilin pensi bebas yang penting bisa menghibur. Kelompokku nampilin drama Cinderella yang diplesetin. Kalo Cinderella asli berakhir bahagia, Cinderella versi kelompokku enggak. Jadi, di akhir cerita, Cinderella malah membantai seluruh keluarganya, yaitu bapak dan saudaranya.

Udah kelihatan kan seremnya?

1. Simulasi nyari berita pembunuhan
2.  Drama Cinderella versi sadis

Mungkin gara-gara itu aku malemnya pas tidur mengalami Nightmare. Gini mimpinya, singkat aja ya:

Suatu hari aku sedang naik sepeda dengan saudaraku cewek, namanya Ayu. Aku dan Ayu naik sepeda dengan posisi dia aku boncengin. Kita naik sepeda berkeliling desa. Awalnya suasananya aman, tenteram, dan damai. Hingga akhirnya ada seseorang bapak-bapak membawa clurit yang tiba-tiba datang dan mengejar kita. Aku udah ngayuh sepeda secepat mungkin tapi tetep aja jalannya pelan banget. Si Bapak itu akhirnya berhasil menebas leher Ayu hingga darahnya muncrat. Dan, sekarang giliranku. Saat Bapak itu gantian menebas leherku, ...

“Hhhaaahhh...!” Aku terbangun dengan keringat dingin. 

“Gus, kamu kenapa?” tanya Rizal, temenku yang udah bangun di sampingku spontan. Iya aku tidurnya bareng-bareng sekamar, ada 5 orang kalo nggak salah per kamar.

“Nggakpapa kok. Cuma mimpi buruk.” jawabku masih deg-degan.

“Oohhh... Ayo sholat, udah Subuh nih.”

“Kamu duluan aja, nanti aku nyusul, Zal.” Posisiku masih berbaring di atas kasur, sedangkan Rizal udah ke kamar mandi yang ada di dalam kamar untuk mengambil air wudlu. Kemudian dia keluar kamar, dan membiarkan pintunya terbuka. Dia nunggu temen yang lain di depan pintu.

Aku masih sangat sadar saat aku mendengar kran air yang tiba-tiba nyala dan pintu kamar yang bergerak buka-tutup sendiri padahal aku lihat nggak ada yang megang.  

Lho, bukannya krannya tadi udah dimatiin Rizal? Lha trus pintunya kok gerak-gerak sendiri? Apa Rizal nggak sadar kalo pintunya gerak-gerak? batinku dalam hati. 

Aku bergidik dan spontan menarik selimutku yang tadinya turun. Ingin rasanya aku turun dari kasur dan keluar dari kamar. Entah kenapa aku nggak berani, tubuhku rasanya seperti kaku. Keringat dingin seketika membasahi tubuhku padahal suhu sangat dingin sekarang.

Kran itu masih ngeluarin air dengan deras dan pintunya juga masih gerak-gerak.

Tapi kok Rizal nggak sadar?

Tiba-tiba datang temenku yang lain, Irfan, dari kamar sebelah. Dia nyamperin Rizal yang nunggu di depan pintu kamarku. 

“Eh, itu kok krannya nyala nggak dimatiin?” kata Irfan dan langsung masuk ke kamarku, kemudian ke kamar mandi untuk matiin kran air.

“Lho kok bisa sih?” sahut Rizal bales nanya.

Saat Irfan menyentuh pintu dan membukanya, pintu itu langsung kembali diam. Dia juga matiin kran air di kamar mandi. Spontan aku langsung turun dari kasur dan berlari keluar kamar nyamperin Rizal. Aku merasa lega banget. Untunglah ada Irfan dateng...

Setelah itu aku bergegas mengambil air wudlu pake kran air yang di luar sholat Subuh di Mushola.

Aku belum berani cerita soal kejadian itu sampe matahari benar-benar terbit. Esok paginya aku cerita ke Rizal dan Irfan, tapi katanya mereka nggak ngelihat kalo pintunya gerak-gerak buka-tutup sendiri. Selain itu cuma Irfan aja yang sadar kalo kran airnya nyala. Ya Allah, berarti semua itu adalah ulah hantu penunggu Vila itu... Hiiiiiii...

End.

Gimana? Itu kisah nyata lho. Serem nggak sih? Itu adalah satu-satunya kisahku yang berhubungan dengan dunia ghaib. Semoga nggak lagi-lagi ya, haha. 

Oke, sebagai penutup, ada bonus foto horor nih. 

Di foto itu ada aku dan empat buah Novel Horor Seri TAKUT terbitan @bukune dengan judul: Kamera Pengisap Jiwa, Bisikan Kotak Musik, Apartemen Berhantu, dan Tujuh Hari di Vila Mencekam.

Jadi untuk selanjutnya, aku tantang Cerberus Plouton, penulis 7 Hari di Villa Mencekam - http://cerberus404.blogspot.com untuk membuat foto yang lebih menakutkan dari fotoku itu.

Nah, ada kabar gembira nih buat para pembaca blog ini. Nanti malem jam 19.00-21.00 WIB aku ngadain kuis lho, berhadiah satu buah novel horor berjudul Tujuh Hari di Vila Mencekam karya Cerberus Plouton. Kuisnya via twitter lho, tepatnya di akun twitterku @bbagusbudii. Selamat mengikutiiiii

Sekian, thanks for reading! :)