11/16/12

Kata-kata Super di Novel 'The Kite Runner'

Akhir-akhir ini aku lagi seneng-senengnya baca novel. Biasanya novel yang aku baca itu bertema fantasy, soalnya gue paling seneng sama cerita-cerita yang di luar nalar manusia. Karena menurutku, novel seperti itulah yang bisa membangkitkan imajinasi seseorang.

Nah, yang buat aku merasa aneh, kenapa pas ke Perpusda Jepara beberapa minggu yang lalu aku malah minjem novel 'The Kite Runner' karya Khaled Hosseini yang merupakan novel sosial. Tentunya ada suatu hal yang membuatku tertarik untuk minjem novel itu. Alasannya, karena beberapa bulan yang lalu aku udah berniat buat download film dari novel tersebut di internet, tapi nggak kesampean juga. Lha kebetulan pas ke Perpusda nemu novelnya, jadi aku pinjem deh... Lumayan buat mengganti filmnya yang nggak jadi-jadi didownload.



Singkat saja, novel 'The Kite Runner' ini bercerita tentang penebusan dosa seseorang yang pernah ia lakukan kepada sahabatnya di masa lalu. Di dalam novel ini aku menemukan beberapa kata-kata super yang mungkin bisa aku jadikan sebagai pedoman hidup ataupun hanya sekedar pelajaran saja. Jujur, banyak banget nilai-nilai kehidupan yang bisa aku petik dari novel ini. Aku saranin banget deh buat temen-temen untuk membaca novel ini. Novel ini adalah novel yang wajib dibaca sebelum meninggal dunia. Kenapa demikian? karena satu kata: novel ini KEREN!

Ini dia kutipan kata-kata super yang aku temukan di novel 'The Kite Runner':


  1. Anak-anak bukanlah buku mewarnai. Kau tak bisa begitu saja mengisi mereka dengan warna-warna kesukaanmu -- Rahim Khan. 
    Kalimat ini diucapkan oleh Rahim Khan kepada Baba (ayah Amir) saat menasehatinya tentang Amir yang berbeda dari teman-temannya. 
  2. Lebih baik disakiti oleh kenyataan daripada dinyamankan oleh kebohongan -- Baba.
    Diucapkan oleh Baba Sahib kepada Amir suatu ketika (aku lupa kapan, hehe...).
  3. Tetap, inilah satu-satunya kesempatanku untuk menjadi seseorang yang dilihat, bukannya terlihat; didengar, bukannya terdengar -- Amir.
    Itu adalah ambisi Amir ketika ingin membuktikan bahwa ia pantas menjadi anak Baba, lewat memenangkan turnamen layang-layang bersama Hassan. 
  4. Yang ada hanyalah yang kau lakukan dan yang tidak kau lakukan -- Baba.
    Nasehat yang diberikan Baba kepada Amir sesaat setelah pindah ke Amerika. 
  5. Kita hanya akan merasakan kebahagiaan sebesar ini jika kita akan kehilangan sesuatu -- Sofia Akrami, ibu Amir.
    Kalimat tersebut diucapkan oleh seorang pengemis yang mengaku sebagai teman mengajar almarhum ibu Amir saat menceritakan kehidupannya ketika masih hidup.
Aku kira hanya itu aja. Semoga dapat bermanfaat. :)
Aue minta maaf karena jarang ngeposting di blog ini, hehe....

No comments:

Post a Comment

yo yang sudah baca jangan kabur...
nih kolom komentarnya diisi dulu...
makasih :)