9/24/12

Resensi Novel Hantu Doyan Nulis (Ghost Writer)


Cerita Hantu dan Bocah Disleksia
Oleh : Bagus Budi Santoso

cover versi Indonesia

Judul             :  Hantu Doyan Nulis
Judul asli      :  Ghost Writer
Pengarang   :  Julia Jarman
Penerbit      :  C | Publishing (PT Bentang Pustaka)
Cetakan       :  Cetakan pertama, Agustus 2006
Kategori       :  Novel terjemahan
Tebal            :  viii + 234 hlm

                Julia Jarman telah menulis banyak buku bestseller untuk anak – anak termasuk Hangman, Ollie and the Bogle, dan The Time-Travelling Cat and the Roman Eagle.

                Hantu Doyan Nulis adalah novel anak – anak yang menceritakan tentang perjuangan bocah kelas 6 penyandang disleksia, yaitu semacam kelainan yang ditandai dengan seseorang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis yang bernama Frankie Ruggles dalam menyelidiki misteri hantu di Sekolah St. Olaf’s yang telah bertahan selama seratus tahun.

                Frankie telah banyak berpindah – pindah sekolah, biasanya karena ibu Frankie yaitu Mrs. Ruggles melakukan protes atas perlakuan guru kepada Frankie yang tidak mengerti akan disleksia anaknya di sekolah lama. Kemudian Mrs. Ruggles akan memutuskan Frankie pindah sekolah dan akhirnya St. Olaf’s-lah yang menjadi tujuan perpindahan sekolah Frankie.  Sebelum Frankie pindah di sekolah itu, telah banyak tersiar kabar bahwa di Sekolah St. Olaf’s tepatnya di ruang kelas nomor 9 terdapat hantu yang muncul dari lemari tua di bagian belakang kelas. Biasanya, kemunculan hantu tersebut ditandai dengan embusan angin dingin berasal dari lemari yang bisa menerbangkan kertas – kertas, pena, dan buku dari atas meja.

                Di kelas 6, Frankie diajar oleh Mrs. Sparks. Dengan cepat, ia memperoleh banyak teman, diantaranya yaitu Sally, Brad, Spike, Charlene dan Patience. Charlene adalah teman Frankie yang membuatnya tertarik dengan kisah hantu di St. Olaf’s. Menurut Charlene juga, paman Patience pernah melihat hantu tersebut. Semenjak itulah Frankie sering bertanya pada Patience tentang hantu itu, tetapi Patience tidak pernah menjawabnya.

Suatu hari, ada pengumuman bahwa Mrs. Sparks akan cuti selama satu minggu untuk melakukan operasi pada lututnya, dan akan digantikan oleh Mrs. Bulpit yang terkenal akan kegalakannya. Frankie trauma atas perlakuan Pitbull (panggilan murid kepada Mrs. Bulpit) kepadanya ketika Pitbul menggantikan Mrs. Sparks yang tidak berangkat, perlakuan yang membuat Frankie disuruh menemui Mr. Bradman, sang Kepala Sekolah. Tidak cukup sampai di situ penderitaan Frankie. Karena gedung baru yang tidak bisa digunakan, murid kelas 6 harus pindah ke ruang kelas nomor 9 yang terkenal seram.

Di hari pertama Pitbull mengajar, murid – murid, begitu juga Frankie, disuruh menulis satu paragraf tentang tengah malam menggunakan perumpamaan. Karena waktu sudah habis dan Frankie belum menulis satu kata pun, Pitbul-pun menyuruhnya untuk mnyelesaikannya di ruang utama sendirian. Di ruang utama inilah pertama kali Frankie melihat penampakan seorang anak kecil memakai pakaian aneh zaman dulu memegang pundaknya. Setelah menoleh, ternyata anak tersebut sudah menghilang. Kemudian Frankie mendapati tulisan kapur di papan tulis yang bertuliskan “MICH, GET HER”.

Sejak saat itu, Frankie selalu terbayang – bayang hantu anak kecil dan tulisan di papan tulis, tetapi dia berjanji tidak memberitahukannya kepada siapapun. Frankie masih tetap mencoba bertanya kepada Patience tentang pamannya. Setelah banyak bertanya kepada Patience dan bantuan dari Sally akhirnya Frankie sedikit melihat titik terang dari misteri ini. Misteripun semakin terpecahkan ketika didatangkan orang yang tertua di kota ini, Frankie banyak bertanya tentang silsilah sekolah St. Olaf’s kepada orang tua itu.

Banyak cara dilakukan Frankie agar misteri hantu yang bisa nulis ini terpecahkan. Dari mencari surat kematian bocah hantu dan leluhur Mrs. Pitbull hingga sejarah penyakit mematikan. Hingga ia dimasukkan oleh Mrs. Pitbull ke dalam lemari tua di belakang kelas. Di dalam lemari itu Frankie banyak menemukan petunjuk dari misteri tersebut.

Berbekal petunjuk yang Frankie temukan, akhirnya ia dengan ditemani Sally memberanikan diri pergi ke sekolah pada malam hari untuk membongkar sesuatu seperti tembok yang ada di dalam lemari yang kemungkinan besar menjadi kunci dari misteri ini. Setelah dibongkar, Frankie dan Sally sangat terkejut ketika mengetahui di belakang tembok di dalam lemari itu ada rangka manusia yang sangat berbau. Merekapun menelepon orang tua dan polisi menggunakan telepon sekolah. Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya diketahui bahwa rangka manusia itu adalah milik leluhur Mrs. Pitbull yang dinyatakan menghilang. Dan yang telah membunuhnya yaitu bocah yang mengahantui Frankie. Menurut Frankie, ia memberi tahunya tentang misteri ini bertujuan agar semua orang mengetahui masa lalunya. Semenjak kejadian inilah Frankie menjadi yakin dengan namanya 'Frankie DTTB' - Disleksia Tapi Tidak Bodoh. :)

No comments:

Post a Comment

yo yang sudah baca jangan kabur...
nih kolom komentarnya diisi dulu...
makasih :)