12/15/11

CLASSMEETING, ajang lomba ataukah ajang bolos?

CLASSMEETING, suatu kata yang tidak pernah asing bagi pelajar atau murid-murid di sekolah. Classmeeting sendiri berasal dari bahasa inggris, class : kelas, meeting : pertemuan, jadi kalau digabungkan, Classmeeting dapat berarti pertemuan (atau kebanyakan dijadikan sebagai kegiatan perlombaan) yang diikuti oleh seluruh siswa dari berbagai kelas di suatu sekolah yang biasanya diadakan setelah kegiatan Ulangan Semester sebagai penghilang rasa penat, sumpek, yang selama ini dirasakan. Classmeting biasanya diisi berbagi kegiatan perlombaan seperti futsal, tarik tambang, bulu tangkis atau badminton, lomba caping, dan lain lain. Dengan adanya Classmeeting ini diharapkan siswa maupun siswi yang mengikuti kegiatan ini dapat terasah bakatnya.


Namun dalam kenyataan yang sebenarnya, kegiatan Classmeeting banyak dimanfaatkan oleh tidak sedikit oknum siswa/i untuk membolos atau meninggalkan kegiatan di sekolah. Tentunya hal seperti ini memang sangat tidak diharapkan oleh pihak sekolah, karena meninggalkan kegiatan di sekolah atau membolos merupakan kegiatan yang termasuk melanggar tata tertib sekolah sekaligus dapat memicu ketidakrapian kehidupan di sekolah. Padahal kita semua tahu bahwa inti sebenarnya dari Classmeting adalah kegiatan pertemuan antar siswa untuk menyelenggarakan kegiatan tertentu yang bermanfaat bukan sebagai ajang untuk membolos.

Penyimpangan seperti ini memang tidak seharusnya terjadi di sekolah, mengingat sekolah adalah salah satu media pengembangan mental seseorang khususnya dalam bidang pendidikan. Sekolah merupakan salah satu bagian yang penting dalam proses pembentukan mental seseorang yaitu melalui berbagai macam kegiatan yang terselenggara di dalamnya seperti kegiatan Classmeeting itu sendiri.

Memanfaatkan kegiatan Classmeeting untuk membolos harus dihentikan sedini mungkin agar tercipta iklim yang kondusif di sekolah. Berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam hal ini, seperti pihak sekolah (guru, guru BK, Kepala sekolah) dan pihak rumah (orang tua maupun wali). Dari pihak sekolah mungkin dapat membuat suatu peraturan yang lebih ketat agar para siswa tidak berani untuk melanggar aturan seperti membolos. Sedangkan dari pihak rumah, orangtua ataupun wali bisa memberikan nasehat - nasehat maupun sugesti yang membuat siswa (anak) menjadi lebih baik.

Pesen saya, mari kita isi Classmeeting ini dengan kegiatan bermanfaat baik itu bagi diri  sendiri maupun bagi lingkungan sekitar......!

Bye..... :)

1 comment:

yo yang sudah baca jangan kabur...
nih kolom komentarnya diisi dulu...
makasih :)