12/15/11

My First Short Story: My First Love

Setelah lama berdiri di dalam bus, akhirnya Aku sampai juga di sekolahku, SMAN 2. Aku turun dari bus dengan seragam yang berantakan karena berdesak-desakkan dengan para penumpang lain di dalam bus. 
 Tiba – tiba dari pintu gerbang terdengar seseorang memanggilku, “Hai, Tom.....!”. Ternyata Cika, teman sekelasku yang memanggil, Aku pun menghampirinya.

“Eh, seragam kamu kenapa??, kok berantakan banget,, kayak habis kena angin puting beliung...” tanya Cika.

“Oh, ya. Ini gara-gara Aku tadi pas naik bus kedesek-desek penumpang lain, jadi gini deh... lecek kan?”.

 “He..he..he.. iya, lecek..” sahut Cika.


Nggak terasa Aku dan Cika sudah sampai di depan kelas. Karena bel sudah berdering, Kita pun bergegas masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi masin-masing. Aku duduk dengan Aldi dan Cika duduk dengan Silvie. Aku sanagt akrab dengan Cika karena Aku duduk bertetangga dengan Dia, walaupun nggak satu bangku. Aku sering ngobrol dengan Cika, bercanda tawa dan sebagainya. Hingga tak terasa bibit – bibit cinta itu mulai tumbuh. Perlahan-lahan Aku mulai menyukai Cika. Mungkin karena Dia orangnya ramah, baik hati dan lucu. Jadi, pas untuk diajak ngobrol. 

“Ngapain Aku mikirin Cika, Dia kan sudah punya pacar, Dia nggak mungkin membalas cintaku” kataku dalam hati. 

Tiba-tiba, “Aduh....!!!” penghapus papan tulis melayang mengenai kepalaku.

“Tomy!! Kalau diterangkan tolong didengarkan! Jangan ngelamun sendiri...!!! cepat kembalikan penghapus itu!!” kata Bu Vivi memarahiku.

“I....i..ya..., Bu..” sahutku. Setelah aku mengembalikan penghapus, aku bergegas kembali ke kursiku. Tidak berapa lama.....“Tett..... Tett.....”. “Hore... Istirahat....!!!” sorak teman-teman. 

*            *            *           *


Saat istirahat Aku dan Aldi duduk di bangku taman sekolah.
“Eh, kepalaku masih sakit nih gara-gara dilempar penghapus Bu Vivi”.

”Kamu tadi kok nggak ngasih tau Aku sih Al, kalu sudah ada Bu Vivi di kelas?” sambungku.

“Udah, kok. Malah sampai pegel Aku ngingetin Kamu. Kamu aja yang nggak tahu. Emangnya kamu ngelamunin apa sih?” tanya Aldi.

“Bener Kamu ngingetin Aku? Tapi Aku kok nggak tau ya??” sanggaku sedikit nggak percaya.

“Kalau nggak percaya ya udah... ngomong-ngomong kamu ngelamunin apa sih?” tanya Aldi lagi semakin penasaran.

“Ya....... pokoknya ada lah.....” jawabku.

“Apa sih Tom?? Kasih tau dong......!” tanya Aldi sambil mendorong-dorongku.

“Ya.... gitu deh......” kataku membuat Aldi penasaran.

“Aku tahu, pasti kamu tadi ngelamunin Cika kan??” tebak Aldi.

“Ahhhh........ nggak kok, ngapain Aku ngelamunin Cika, kayak kurang kerjaan aja....” jawabku sambil menggaruk kepala (gugup).

“Kamu kok gugup gitu? Pasti bener kan?? Nggak usah bohong deh.... aku tau kok kalau kamu tu sering ngelamunin Cika saat pelajaran.” Tegas Aldi.

“Iya deh Aku ngaku, tapi jangan bilang siapa-siapa ya....!!” jawabku pelan.

Tiba-tiba datang Silvie dan Cika, Silvie berkata “Hoe...! teman-teman!! Sudah ada Bu Vivi tuh... kalian lagi ngomong apa sih?? Serius banget.... sampe-sampe nggak denger bel berbunyi??”

“Oh, iya. Ada Bu Vivi, Aku kok nggak tau ya.....” balas Aldi.

Cika dan Aku tersenyum melihat polah Aldi dan Silvie. Aku dan teman-teman bergegas masuk kelas. Pelajaran Bahasa Indonesia kali ini sangat membosankan, hingga tak terasa bel pulang berbunyi “Tett..... Tett.... Tett....”.

“Jangan lupa PR kalian dikerjakan!! Besok pagi harus dikumpulkan di meja saya sebelum saya datang” perintah Bu Vivi. 

*            *            *           *

Seperti biasa, Aku, Aldi dan Silvie pulang bersama. Karena Kami satu jurusan, maka Kami pulang dengan satu bus bersama.

“Eh, ngomong-ngomong Tomy suka sama Cika lho..... tadi Dia bilang sama Aku.” Kata Aldi kepadaku dan Silvie.

“O...... Dasar ember!!!” teriakku kepada Aldi.

“Jadi, bener kalu Tomy suka sama Cika??? Oh My God.... dugaanku tepat juga. Pantesan Tomy suka ngelamunin Cika saat pelajaran, Aku kira Aku yang dilirik.... he...he....he...” kata Silvie.

“O...... Ge-eR....!!!” kataku pada Silvie. “Sudah.. sudah,, jangan diungkit-ungkit lagi... kalian sudah tau kan, lagian mana mungkin Cika mau menerima, Dia kan sudah punya pacar...” sambungku menjelaskan.

“Ehh, tunggu dulu.... Cika sudah putus kok, tadi Dia curhat sama Aku.” Kata Silvie.

“Masih ada kesempata tuh Tom.... lansung tembak deh..!!!!” kata Aldi.

“Bener Sil??? Dia sudah putus??” kataku.

“Suwer......!! masa Kamu nggak percaya sama Aku sih?? Aku tahu semua tentang Cika. Jadi jangan diragukan ya......” jawab Silvie.

Dalam hati Aku berkata, “Wahhh... Ada kesempatan nie buat nembak Cika. Tapi masalahnya, Aku berani nggak ya???”

“Hey.. Tom!! Jangan ngelamun terus... nanti kesurupan lho!! Tenang, akan ku bantu kok!” Kata Silvie.

“Bantu apa???” tanyaku sedikit melamun.

“Ya bantu nembak Cika, mau kan??” goda Silvie.

“Emm.... gimana ya??” kataku yang masih bingung.

“Gimana??  Mau nggak?? Nanti dibantu Aldi juga lho.....!” rayu Silvie lagi.

“OK-lah kalau begitu.....” jawabku sedikit ragu.

“DEAL!!!” jawab Aku dan Silvie serentak.

“Lho, ngomong-ngomong Aldi mana??” tanyaku sambil menengok ke depan dan belakang.

“Dia udah turun dari tadi kalee....!! makanya jangan ngelamun teruss....!!” jawab Silvie.

“Eh, Kita sudah sampai tuh.... Ayo turun!!!” ajakku kepada Silvie. Aku dan Silvie turun dari bus dan pulang ke Rumah masing-masing.

*            *            *           *

Malam harinya Aku memikirkan tentang apa yang direncanakan Silvie dan Aldi. Aku sangat penasaran dengan apa yang akan terjadi besok. Malam ini Aku tidur dengan sejuta rasa penasaran yang belum pernah Aku rasakan sebelumnya.

*            *            *           *

Aku berangkat sekolah dengan sangat penasaran. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi hari ini. Tiba-tiba Silvie dan Aldi datang menghampiriku.

“Tom, sudah siap??” tanya Silvie.

“Siap apa???” tanyaku bingung.

“Udah deh..... ayo ikut kami...!!” perintah Aldi.

“Eh... eh... eh.... kemana ini??” jawabku semakin bingung.

Aldi dan Silvie membawaku ke kebun belakang perpustakaan, di sana ada Cika yang sedang duduk sendirian.

“Lihat... disana ada Cika,, cepat ke sana...!!” perintah Silvie.

“Mau ngapain ini???” tanyaku semakin penasaran.

“Cepat nyatakan cintamu....!! nggak apa – apa kok.....” kata Aldi.

“Emmmm..... gimana ya?? Tapi Aku nggak siap....” jawabku gugup.

“Udah... cepat.....!! Kamu mau bilang ke Cika kapan? Memang ini waktunya......” kata Aldi memaksa.

“Iya Tom...... cepat...!! Aku yakin berhasil kok..!!” sambung Silvie.

“Gimana ya??? Emmmm..... baiklah... do’akan ya...!” jawabku sedikit gugup. Aku datang menghampiri Cika yang sedang duduk di kursi Taman.

Tiba – tiba Cika berkata, “Eh, Tom.... Kamu kok di sini? Kamu disuruh Aldi dan Silvie juga ya...??”

“I....iy....iya..... Kamu juga ya??” jawabku gugup.

“He’em,, buat apa ya mereka nyuruh kita ke sini.....??” tanya Cika.

“Aku juga nggak tau ya.....”

“Eh, Cika... Aku boleh nggak ngomong sesuatu sama kamu...??” sambungku dengan gugup.

“Boleh, kok... Ngomong aja....!” jawab Cika.

Aku mulai meraih tangan Cika, dengan sangat gugup Aku berkata “Emmmm...... Cika, Aku sudah lama memendam rasa ini padamu... Sejak pertama bertemu Aku sudah menaruh perasaan ini padamu.... Sekarang, mau nggak kamu jadi pacarku....???”

Dengan sangat terkejut Cika mulai menjawab pertanyaanku, “ Em........... gimana ya???” 

“Em........................................” 

 “.............................................”

“..................... Baiklah, Aku menerimamu.......” jawab Cika dengan tersenyum.

“Makasih, Cika..... Kamu mau menerimaku untuk menjadi pacarmu” kataku pada Cika.

 Aldi dan Silvie datang.

“Horrreee....!!! Ada yang baru jadian nie.... Ayo kita rayakan!!!” teriak Silvie.

“Ke kantin dong.....!!!” sambung Aldi.

“Iya........ Iya.......” jawabku happy.

Tiba – tiba bel masuk pelajaran berbunyi. Tomy, Cika, Silvie dan Aldi bergegas masuk ke kelas dengan perasaan bahagia. Ini merupakan cinta yang pertama Aku rasakan, sejak saat itu Aku menyebutnya ‘MY FIRST LOVE’.


----------# HAPPY ENDING #----------


2 comments:

yo yang sudah baca jangan kabur...
nih kolom komentarnya diisi dulu...
makasih :)