Dia yang
Pengertian
Mungkin saat ini akulah orang yang paling sempurna di dunia.
Semua menjadi lebih indah. Semua menjadi lebih nyaman dan aman. Tenteram.
Semenjak ada dirimu, aku selalu bahagia. Tak terkira lagi kebahagiaanku.
Sepertinya tak ada alat ukur ataupun alat hitung manapun yang mampu mengukur
kebahagiaanku ini.
“Kamu tidur dulu ya, Sayang. Sesuai permintaanmu tadi, nanti aku
bangunin kamu kok. Tepat pada jam itu. Sekarang kamu tidur yang nyenyak....
Mimpi indah....” Aku mengelus-mengelusnya dengan lembut sebelum ia benar-benar
terlelap.
Memang, semenjak kehadiran kekasihku, hidupku terasa lebih
nyaman. Dan juga lebih teratur. Kau sangat perhatian. Selalu mengingatkanku
kapanpun dan di manapun. Mengingatkanku untuk tidur, untuk makan tepat waktu,
dan sekolah jangan sampai telat.
Kamu juga baik banget. Kamu orangnya rela berkorban. Kamu selalu
memberitahuku terlebih dahulu kalau ada sesuatu yang penting. Semisal pesan
dari guruku tempo hari yang lalu. Kamu menghubungiku terlebih dahulu. Kamu rela
berkorban melebihi siapapun. Memang tidak salah aku memilihmu sebagai kekasih.
Terengreng...reng...reng....
“Wah, sayang. Kamu sudah bangun ternyata." Aku mencopot
kabel charger dari Smartphone yang baru kubeli dua hari yang lalu.
"Saatnya memeriksa inbox sms, notice facebook sama mention
twitter....”
...
artikel yang menarik, terimakasih..
ReplyDelete